Shiha Zikir memberikan penjelasan setelah video musik (MV) lagu Raya terbarunya, ‘Tum Tum Raya’, dikritik karena dianggap kurang sopan.
Menurut Shiha, unsur komedi dan tarian yang meriah dalam MV tersebut murni untuk menghibur penonton.
“Lagu-lagu Raya sebelumnya saya buat biasa saja, tapi tahun ini saya tambahkan sedikit komedi. Tidak berlebihan atau ekstrem, hanya tarian yang meriah untuk menunjukkan perbedaan energi antara saya dan kakak saya.
Tidak ada maksud tertentu, hanya agar orang yang mengenal saya mengerti kepribadian saya. Saya tidak melihat komentar negatif dan menerimanya dengan lapang dada. Mohon maaf jika ada yang merasa tidak nyaman, tujuan saya hanya untuk menghibur orang,” jelasnya.
Sementara itu, kakak sekaligus partner duetnya, Ieda Zikir, menegaskan bahwa konsep MV mereka tidak bertentangan dengan budaya tradisional, tetapi justru mengusung pendekatan modern.
“Di video klipnya, kami sama sekali tidak memasukkan ketupat atau lampu Raya. Itu benar-benar mengarah ke nuansa modern, beda dari yang lain, hanya untuk bersenang-senang.
Untuk gerakan apa pun, Shiha akan bertanya kepada saya karena dia juga khawatir akan berlebihan. Selama tidak merugikan budaya, tidak apa-apa,” kata Ieda.
Lagu ‘Tum Tum Raya’ yang diciptakan oleh Ajay Amai dan Napie Hassan dirilis pada 5 Maret bersama dengan video klip yang menampilkan teknik penyuntingan fast-cut dan slow motion.
Namun, tarian energik Shiha dalam video tersebut memicu perdebatan, dengan beberapa orang merasa itu kurang tepat untuk lagu bertema Syawal.
Shiha sekarang hanya berharap karyanya dapat diterima dengan hati terbuka dan membawa kegembiraan bagi para penggemar selama musim perayaan ini. – BOOM!